Beginilah hidup…
Di rentetan kesibukan orang-orang
Ada sebagian jiwa yang kembali
Berduka untuk sang jiwa itu
Namun ada juga yang sanggup tertawa bahagia
Ujung dunia ada mereka
Saudara kita yang jiwanya melayang
Haruskah kita hentikan kehidupan ini?
Atau jalani saja panggung ini
Juga ada yang mengatur
Pagi hari di dahan pohon pemuda itu sudah bertengger diatas pohon sambil bernyanyi dengan gitarnya. Sekeras apapun ia menyanyi tidak ada yang peduli dan melihatnya. Kali ini ia di tugaskan untuk memburu jiwa yang belum ditakdirkan meninggal.
“Hmm…pukul 12.15”
^^^
“Arini” panggil Mom.
“Ada apa Mom?”
“Mom akan pergi jaga adikmu baik-baik ya” pintanya
“Berapa lama?” Arini mengalihkan pandangan.
“Mungkin satu minggu bersama ayah, kamu harus menjaganya kalau terjadi sesuatu telepon kami” tegasnya.
“Ok, tak masalah” ujar Arini dengan mudahnya.
“Dah, sayang” mengecup kening Arini, hendak menghindar tapi terlambat.
Arini memandangnya sekilas dan menghampiri Cevil adiknya. Orang tuanya segera bergegas menaiki mobil. Arini berdiri di pintu bersama Cevil dan melambaikan tangan padanya setelah mobil mulai melaju pelan-pelan.
“Cevil, selama ayah dan ibu tidak dirumah bisakah kita damai?” pinta Arini.
“Kalau saja kamu tidak marah-marah” gumamnya.
“Hmm..tidak masalah, yang penting jangan pernah keluar tanpa ijin, mengerti?” tegas Arini.
Cevil hanya mengangguk dan pergi ke kamar. Arini membuka pintu rumah serta mengenakan jaket untuk pergi keluar. Di luar embun sangat terasa karena semenjak kemarin hujan dan baru saja terang beberapa waktu yang lalu. Arini memasuki minimarket untuk membeli beberapa makanan fast-food, minuman, dan sayuran organic. Kali ini untuk satu minggu kedepan karena ibu dan ayahnya pergi sehingga Arini harus mengurus dirinya sendiri beserta Cevil. Selesai memilih Arini menuju meja kasir dan membayar belanjaannya. Setelah Arini keluar dari minimarket ia melihat kecelakaan beruntun di jalanan. Kejadian ini sungguh mengejutkan sehingga ia reflek menutup matanya. Arini paling ngeri dengan kecelakaan yang menyebabkan banyak darah. Rasanya mengerikan melihat itu, tapi saat ini kejadian itu benar-benar didepan mata dan Arini berada ditengah jalan itu. Mau tak mau ia harus membuka matanya. Pemandangan cukup mengerikan terlihat, Mobil yang berada 2 meter dari arah Arini berdiri, sudah hancur dan di dalamnya ada seorang perempuan yang cukup mengeluarkan banyak darah. Arini sangat kebingungan mendapati perempuan yang kecelakaan tadi berdiri sempurna tanpa luka sedikitpun. Ia tampak sedang bingung dan tiba-tiba menangis. Arini mengucek matanya dan berharap ini hanya bayangan, tetapi ia sadar bahwa perempuan itu ada 2, yang satu sedang terjepit di mobil itu dan kali ini yang dilihatnya perempuan itu sedang menangis dan berusaha berbicara pada orang-orang yang mengelilinginya, tapi tidak ada yang peduli dengannya saat perempuan itu berteriak dan menangis. Lalu pemandangan mengejutkan terjadi. Perempuan itu dapat menembus mobil yang rongsok itu. Arini bingung, ada apa dengan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar